Al-Awam bin Husyib
r.a berkata “suatu saat saya singgah di sebuah dusun kecil, di dusun tersebut
terdapat pekuburan. Ketika waktu Ashar tiba, tiba-tiba sebuah kuburan terbelah.
Dari kuburan tersebut muncul sesosok manusia yang kepalanya seperti keledai
sedangkan badannya berbentuk manusia. Mahkluk tersebut meringkik seperti suara
keledai sebanyak tiga kali. Tidak lama kemudian, kuburan tersebut tertutup
kembali. Setelah kejadian tersebut saya melihat seorang nenek yang sedang
menyulam bulu domba. Kebetulan pula ada seorang perempuan yang menghampiriku
dan sama-sama melihat kejadian tersebut. Perempuan ini berkata, “Engkau tahu
apa yang terjadi dengan nenek itu? Tidak, memang ada apa dengan dia? Jawabku.
Perempuan tersebut berkata, “Nenek itu adalah ibu manusia yang keluar dari
kuburan tadi. Memang kisahnya bagaimana? Tanyaku semakin penasaran. Perempuan
ini menjawab, Manusia yang tadi keluar dari kuburan itu adalah anak si nenek
tersebut. Kebiasaannya adalah meminum arak. Pada suatu sore ibunya berkata
kepada anaknya tersebut, “Wahai anakku, takutlah engkau kepada Allah, sampai
kapan engkau akan terus-terusan meminum arak? Anak tersebut menjawab, kamu ini
meringkik saja seperti keledai!” Setelah waktu Ashar anak tersebut meninggal.
Setiap waktu ashar tiba, kuburan anak ini selalu terbelah dan ia keluar dari
kuburannya dengan kepala seperti keledai sedangkan badannya badan manusia.
Setiap keluar, ia selalu meringkik sebanyak tiga kali. Setelah itu ia masuk
lagi ke dalam kuburan dan kuburannya pun menutup kembali.”
BUYA AS'AD
Jumat, 10 Juni 2016
Sabtu, 30 Januari 2016
Selasa, 08 Juli 2014
Wanita Pelacur masuk surga
Suatu ketika ada seekor anjing liar yang hampir mati kehausan.
Anjing ini amat buruk rupanya dan penuh kudis badannya. serta kehausan – hewan malang itu ambruk di
pinggir sumur. Nampaknya, tak ada harapan lagi buat anjing itu. Dia pasti mati
kalau tidak segera mendapatkan minum. Namun di saat kritis itu, lewat seorang
pelacur. Ia melihat anjing itu, terbaring putus asa dengan lidah terjulur dan
napas tersengal-sengal, dan ia merasa iba. Maka, ia lalu melepas terompahnya (alas
kakinya) dan merobek gaunnya. Dengan sobekan gaun dan terompah itu ia lantas
membuat timba untuk mengambil air dari sumur, lalu memberi anjing itu minum.
Setelah puas minum, anjing itu sehat kembali dan lantas pergi. Si Pelacur merasa gembira melihat anjing itu tidak jadi mati kehausan. Melihat apa yang telah diperbuat oleh hamba-Nya yang pelacur itu, Allah mengatakan kepada malaikatnya: “Catatlah hamba-Ku itu. Dia adalah salah satu hamba-Ku yang akan masuk surga pertama.”
Setelah puas minum, anjing itu sehat kembali dan lantas pergi. Si Pelacur merasa gembira melihat anjing itu tidak jadi mati kehausan. Melihat apa yang telah diperbuat oleh hamba-Nya yang pelacur itu, Allah mengatakan kepada malaikatnya: “Catatlah hamba-Ku itu. Dia adalah salah satu hamba-Ku yang akan masuk surga pertama.”
Kamis, 03 Juli 2014
Menahan lapar Karena Menghormati Tamu Rasulullah
Seorang telah datang menemui Rasulullah
s.a.w. dan telah menceritakan kepada
Baginda s.a.w. tentang kelaparan yang dialami olehnya. Kebetulan pada ketika itu
Baginda s.a.w. tidak mempunyai makanan pun untuk diberikan kepada orang itu. Kemudian beliau bertanya kepada para
sahabat,"Apakah di antara kamu ada yang sanggup melayani orang ini ?" Dan salah seorang dari kaum Ansar telah
menyahut, "Wahai Rasulullah s.a.w. , saya sanggiup melakukan seperti kehendak baginda itu."
Akhirnya orang Ansar itu pun membawa orang tadi ke rumahnya dan menerangkan pula kepada isterinya seraya berkata, "Lihatlah bahawa orang ini ialah tetamu Rasulullah s.a.w. Kita mesti melayaninya dengan sebaik-baiknya," Lalu isterinya menjawab, "Demi Allah! Sebenarnya aku tidak menyimpan sesuatu makanan pun, yang ada cuma sedikit, itu hanya mencukupi untuk makanan anak-anak kita di rumah ini ?"
Orang Ansar itu pun berkata, "Kalau begitu tidurkanlah mereka dahulu (anak-anaknya) tanpa memberi makanan kepada mereka. dan saya akan duduk berbual-bual dengan tetamu ini di samping jamuan makan yang sedikit ini, dan apabila kami mulai makan, engkau padamlah lampu itu, sambil berpura-pura hendak membetulkannya kembali supaya tetamu itu tidak akan mengetahui bahawa saya tidak makan bersamanya." dan Alhamdulillah Rencana ini pun berhasil meskipun seluruh keluarga tersebut termasuk anak-anakku sendiri terpaksa menahan lapar semata-mata untuk menghormati tamu itu makan sehingga terasa kenyang. Sebagaiman Firman Allah s.w.t. : "Dan mereka mengutamakan (orang-orang Muhajirin) atas diri mereka sendiri, sekalipun mereka berada dalam kesusahan." (Al-Hasy : 9)
Akhirnya orang Ansar itu pun membawa orang tadi ke rumahnya dan menerangkan pula kepada isterinya seraya berkata, "Lihatlah bahawa orang ini ialah tetamu Rasulullah s.a.w. Kita mesti melayaninya dengan sebaik-baiknya," Lalu isterinya menjawab, "Demi Allah! Sebenarnya aku tidak menyimpan sesuatu makanan pun, yang ada cuma sedikit, itu hanya mencukupi untuk makanan anak-anak kita di rumah ini ?"
Orang Ansar itu pun berkata, "Kalau begitu tidurkanlah mereka dahulu (anak-anaknya) tanpa memberi makanan kepada mereka. dan saya akan duduk berbual-bual dengan tetamu ini di samping jamuan makan yang sedikit ini, dan apabila kami mulai makan, engkau padamlah lampu itu, sambil berpura-pura hendak membetulkannya kembali supaya tetamu itu tidak akan mengetahui bahawa saya tidak makan bersamanya." dan Alhamdulillah Rencana ini pun berhasil meskipun seluruh keluarga tersebut termasuk anak-anakku sendiri terpaksa menahan lapar semata-mata untuk menghormati tamu itu makan sehingga terasa kenyang. Sebagaiman Firman Allah s.w.t. : "Dan mereka mengutamakan (orang-orang Muhajirin) atas diri mereka sendiri, sekalipun mereka berada dalam kesusahan." (Al-Hasy : 9)
Selasa, 01 Juli 2014
Tidurnya orang yg berilmu
Suatu ketika ada syaitan yang selalu memperhatikan orang yang sedang shalat,padahal disampingnya ada seorang yg sedang tidur.Lalu datang nabi kita Muhammad SAW, dan bertanya kepada syaitan tsb, apa yg kaulakukan wahai syaitan ? lalu syaitan itu berkata: Aku sedang mengganggu orang yg sedang shalat itu.Lalu kata nabi,kenapa engkau tidak mengganggu orang yg sedang tidur disebelahnya. Lalu syaitan itu berkata :Orang yg sedang tidur itu adalah orang yg berilmu,sedangkan orang yg shalat itu tidak.
Selasa, 30 Juli 2013
Manusia Berkepala Keledai
Al-Awam bin Husyib r.a berkata “suatu saat saya singgah di
sebuah dusun kecil, di dusun tersebut terdapat pekuburan. Ketika waktu Ashar menjelang , tiba-tiba sebuah kuburan terbelah. Dari kuburan tersebut muncul sesosok
manusia yang kepalanya seperti keledai sedangkan badannya berbentuk manusia. Mahkluk
tersebut meringkik seperti suara keledai sebanyak tiga kali. Tidak lama
kemudian, kuburan tersebut tertutup kembali. Setelah kejadian tersebut saya
melihat seorang nenek yang sedang menyulam bulu domba. Kebetulan pula ada
seorang perempuan yang menghampiriku dan sama-sama melihat kejadian tersebut.
Perempuan ini berkata, “Engkau tahu apa yang terjadi dengan nenek itu? Tidak,
memang ada apa dengan dia? Jawabku. Perempuan tersebut berkata, “Nenek itu
adalah ibu manusia yang keluar dari kuburan tadi. Memang kisahnya bagaimana?
Tanyaku semakin penasaran. Perempuan ini menjawab, Manusia yang tadi keluar
dari kuburan itu adalah anak si nenek tersebut. Kebiasaannya adalah meminum
arak. Pada suatu sore ibunya berkata kepada anaknya tersebut, “Wahai anakku, takutlah
engkau kepada Allah, sampai kapan engkau akan terus-terusan meminum arak? Anak
tersebut menjawab, kamu ini meringkik saja seperti keledai!” Setelah waktu
Ashar anak tersebut meninggal. Karena itu setiap waktu ashar tiba, kuburan anak ini selalu
terbelah dan ia keluar dari kuburannya dengan kepala seperti keledai ,sedangkan
badannya seperti manusia. Setiap keluar, ia selalu meringkik sebanyak tiga kali.
Setelah itu ia masuk lagi ke dalam kuburan dan kuburannya pun menutup kembali.”
Mengejek Sastrawan
Al-Jahizh adalah seorang penulis dan sastrawan arab yang sangat terkenal. Namun, ia berparas
jelek. Selain itu Al-Jahizh adalah orang yang sangat banyak bercanda
sampai-sampai postur tubuhnya oleh orang-orang suka dijadikan guyonan. Ia
menceritakan pengalaman dirinya,” saya sedang berdiri di pintu rumahku”.
Tiba-tiba ada seorang perempuan dan berkata, “Saya perlu denganmu dan tolong
engkau ikut saya!” maka saya pun pergi bersamanya hingga sampai ke sebuah toko
tukang emas. Wanita itu berkata sambil menunjuk ke arahku, “Nih, seperti dia!”
lalu ia pergi meninggalkanku. Saya bertanya kepada pemilik toko tersebut, Apa
yang dimaksud dengan perkataannya tadi ? Tukang emas itu menjawab, “Begini, tadi dia
membawa sebuah batu cincin dan meminta saya agar mengukir gambar setan di batu
ini. Saya berkata kepada dia, “Tuan, saya belum pernah melihat setan sama
sekali, ternyata dia datang bersamamu dan berkata seperti yang engkau dengar
tadi!”
Langganan:
Postingan (Atom)